Kadang kita berpikir untuk mengamankan rumus
Excel agar tidak terjadi perubahan ketika digunakan
kembali, hal itu dikarenakan banyaknya tangan-tangan yang
bekerja atau mengoperasikan file yang kita buat itu.
Sebenarnya kita bisa dengan mudah menguncinya, tetapi hal
tersebut masih bisa ditiru kemudian diubah dan
dibuatkan file baru yang sama. Nah, cara terbaik adalah
dengan mengunci sekaligus menyembunyikan rumus
tersebut. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah blok
sel yang akan kita sembunyikan rumusnya.
Pilih Format>Cell, pilih tab Protection. Aktifkan
Locked untuk menguncinya dan Hidden untuk
menyembunyikannya lalu klik OK.
Pastikan sel lain tidak ikut terkunci agar kita sewaktuwaktu
bisa merubah data yang telah ada (Locked
tidak aktif, karena defaultnya Locked aktif) yaitu
dengan memblok semua sel yang tidak akan dikunci.
Kemudian jangan aktifkan Locked dan Hidden.
Pilih Tools>Protection>Protect Sheet…. Akan muncul kotak
dialog Protect Sheet. Aktifkan Contents,
kemudian ketik password yang akan digunakan, lalu
OK. Muncul dialog Confirm Password untuk
memastikan. Ketik kembali password yang sama, lalu OK.
Dan, sim salabim… rumus akan menghilang dengan
tiba-tiba. Untuk memunculkannya
kembali, pilih Tools>Protection>Unprotect
Sheet…. Ketik passwordnya, lalu OK. Dan,
abrakadabra… rumus akan muncul kembali.
Yang perlu Anda perhatikan, password harus
selalu diingat karena bila lupa Anda tidak bisa memunculkan
rumus tersebut. Untuk menjaganya, buatlah daftar password pada file atau
dokumen terpisah.
Jumat, 05 Maret 2010
Pengaman Data Pribadi
Program ini cocok bagi para pengguna Windows 95/
98/ME yang komputernya sering dipakai oleh beberapa orang
sekaligus. Kebiasaan ini umumnya bisa membuat file-file pribadi
Anda dengan mudah dilihat, dimanipulasi, atau bahkan dihapus
oleh orang lain, apalagi oleh pemakai yang berpengalaman.
Penggunaan multiuser yang diatur lewat Control Panel biasanya
hanya memilah-milah folder tanpa benar-benar mengunci file atau
folder Anda dari yang tak berkepentingan.
Nah, ScramDisk adalah salah satu freeware yang ditujukan
bagi Anda yang sering mengalami kondisi tersebut. Software
gratisan berukuran mini ini bisa di-download dari
www.scramdisk.clara.net. Karena hanya ada dua file yang diinstal,
sebaiknya Anda menginstalnya di direktori yang tidak umum.
Misalnya pada direktori Windows dan jangan buat shortcut-nya di
desktop atau menu Start.
ScramDisk akan membuat suatu Container (saat di-mount
akan berupa drive baru, saat unmount berupa satu buah file)
untuk menampung semua data Anda dengan memanfaatkan
harddisk. Yang paling mengesankan adalah Anda bisa
memberikan empat tingkat password di mana masing-masing
tingkat bisa mencapai 39 karakter. (Hati-hati, jangan sampai lupa
dengan password Anda!)
Berikut adalah cara membuat Container.
1. Pilih File>Mount>Create, klik Browse untuk memilih di mana
Container ingin diletakkan. Disarankan di folder yang tidak
menarik perhatian, misalnya folder Windows/System, dan
beri nama yang juga umum misalnya SYSBAK.SYS. (Anda bisa
memberi nama dan ekstensi sesuka Anda, walaupun secara
default ekstensinya adalah .SVL).
2. Klik kotak di bawah nama file (bertanda panah dan klik
tombol Here to Create). Lalu tentukan ukuran dan nama drive
saat di-mount. Setelah itu klik OK.
3. Pada jendela yang muncul, klik tombol Pick Random berkalikali
hingga Pick random progress penuh (semakin besar
Container Anda, semakin sering pula Anda harus mengklik).
4. Akan muncul jendela baru yang menanyakan password untuk
Container Anda. Anda bisa mengisi salah satu atau semuanya
(asalkan bisa diingat), klik tombol Accept.
5. Muncul jendela baru untuk konfirmasi password, ketikkan
password sekali lagi. Setelah itu tunggulah hingga ScramDisk
menyiapkan Container (makin besar, proses makin lama). Jika
berhasil Anda akan melihat jendela berjudul "Host file create
and format completed", klik OK.
Untuk me-mount Container yang telah dibuat,
1. Pilih Password>Enter ciphered.... Jika Anda baru saja
membuat Container, maka password terakhir Anda telah
aktif, lalu klik Accept.
2. Pilih File>Mount>Create .... Klik Browse dan pilih file Anda,
tapi jangan mengklik kotak di bawah nama file (biarkan
kosong), klik OK. Sekarang Container Anda sudah di-mount
sebagai drive baru. Perhatikan pada "Open as:G", artinya
kontainer Anda sekarang (saat mount) adalah drive G:.
Anda bisa menggunakan Container ini sebagai drive biasa.
Anggap saja Anda membeli harddisk baru. File bisa di-copy, move,
delete, zip, dan lainnya. Setelah selesai bekerja, maka Container
tersebut harus di-dismount terlebih dahulu atau komputer takkan
bisa dimatikan (shutdown).
Cara dismount yang paling aman adalah
Dismount>Dismount Brutal>Yes, sehingga Container didismount,
password dibersihkan, dan ScramDisk ditutup.
Satu hal lagi yang masih perlu ditangani ialah sebaiknya file
Container Anda diberi atribut hidden dan read only. Caranya,
buka Windows Explorer, cari file Container Anda (dalam contoh
ini SYSBAK.SYS di folder Windows/System), klik kanan pada
Properties. Pada tab General, beri centang pada kotak Hidden
dan Read Only di bagian Attribute, lalu klik OK. Sekarang file
Container Anda akan tampak seperti file penting Windows.
Namun di samping itu, Anda harus tetap mem-backup datadata
penting. Sebab jika harddisk rusak atau file Container
tersebut terhapus, data Anda tetap hilang. Untuk menghapus
Container yang sudah tidak diperlukan lagi, Anda harus
menghapusnya lewat DOS murni, bukan prompt DOS Windows.
Untuk pengguna Windows Me, instalkan juga patch RealDos dari
www.microsoft.com.
98/ME yang komputernya sering dipakai oleh beberapa orang
sekaligus. Kebiasaan ini umumnya bisa membuat file-file pribadi
Anda dengan mudah dilihat, dimanipulasi, atau bahkan dihapus
oleh orang lain, apalagi oleh pemakai yang berpengalaman.
Penggunaan multiuser yang diatur lewat Control Panel biasanya
hanya memilah-milah folder tanpa benar-benar mengunci file atau
folder Anda dari yang tak berkepentingan.
Nah, ScramDisk adalah salah satu freeware yang ditujukan
bagi Anda yang sering mengalami kondisi tersebut. Software
gratisan berukuran mini ini bisa di-download dari
www.scramdisk.clara.net. Karena hanya ada dua file yang diinstal,
sebaiknya Anda menginstalnya di direktori yang tidak umum.
Misalnya pada direktori Windows dan jangan buat shortcut-nya di
desktop atau menu Start.
ScramDisk akan membuat suatu Container (saat di-mount
akan berupa drive baru, saat unmount berupa satu buah file)
untuk menampung semua data Anda dengan memanfaatkan
harddisk. Yang paling mengesankan adalah Anda bisa
memberikan empat tingkat password di mana masing-masing
tingkat bisa mencapai 39 karakter. (Hati-hati, jangan sampai lupa
dengan password Anda!)
Berikut adalah cara membuat Container.
1. Pilih File>Mount>Create, klik Browse untuk memilih di mana
Container ingin diletakkan. Disarankan di folder yang tidak
menarik perhatian, misalnya folder Windows/System, dan
beri nama yang juga umum misalnya SYSBAK.SYS. (Anda bisa
memberi nama dan ekstensi sesuka Anda, walaupun secara
default ekstensinya adalah .SVL).
2. Klik kotak di bawah nama file (bertanda panah dan klik
tombol Here to Create). Lalu tentukan ukuran dan nama drive
saat di-mount. Setelah itu klik OK.
3. Pada jendela yang muncul, klik tombol Pick Random berkalikali
hingga Pick random progress penuh (semakin besar
Container Anda, semakin sering pula Anda harus mengklik).
4. Akan muncul jendela baru yang menanyakan password untuk
Container Anda. Anda bisa mengisi salah satu atau semuanya
(asalkan bisa diingat), klik tombol Accept.
5. Muncul jendela baru untuk konfirmasi password, ketikkan
password sekali lagi. Setelah itu tunggulah hingga ScramDisk
menyiapkan Container (makin besar, proses makin lama). Jika
berhasil Anda akan melihat jendela berjudul "Host file create
and format completed", klik OK.
Untuk me-mount Container yang telah dibuat,
1. Pilih Password>Enter ciphered.... Jika Anda baru saja
membuat Container, maka password terakhir Anda telah
aktif, lalu klik Accept.
2. Pilih File>Mount>Create .... Klik Browse dan pilih file Anda,
tapi jangan mengklik kotak di bawah nama file (biarkan
kosong), klik OK. Sekarang Container Anda sudah di-mount
sebagai drive baru. Perhatikan pada "Open as:G", artinya
kontainer Anda sekarang (saat mount) adalah drive G:.
Anda bisa menggunakan Container ini sebagai drive biasa.
Anggap saja Anda membeli harddisk baru. File bisa di-copy, move,
delete, zip, dan lainnya. Setelah selesai bekerja, maka Container
tersebut harus di-dismount terlebih dahulu atau komputer takkan
bisa dimatikan (shutdown).
Cara dismount yang paling aman adalah
Dismount>Dismount Brutal>Yes, sehingga Container didismount,
password dibersihkan, dan ScramDisk ditutup.
Satu hal lagi yang masih perlu ditangani ialah sebaiknya file
Container Anda diberi atribut hidden dan read only. Caranya,
buka Windows Explorer, cari file Container Anda (dalam contoh
ini SYSBAK.SYS di folder Windows/System), klik kanan pada
Properties. Pada tab General, beri centang pada kotak Hidden
dan Read Only di bagian Attribute, lalu klik OK. Sekarang file
Container Anda akan tampak seperti file penting Windows.
Namun di samping itu, Anda harus tetap mem-backup datadata
penting. Sebab jika harddisk rusak atau file Container
tersebut terhapus, data Anda tetap hilang. Untuk menghapus
Container yang sudah tidak diperlukan lagi, Anda harus
menghapusnya lewat DOS murni, bukan prompt DOS Windows.
Untuk pengguna Windows Me, instalkan juga patch RealDos dari
www.microsoft.com.
Membetulkan Kesalahan Path pada Drive
Mungkin ini pernah terjadi pada suatu saat ketika Anda memasang harddisk
tambahan, ataupun mengubah drive CD-ROM Anda. Misalnya
ketika Anda memasang harddisk baru pada komputer Anda dan
CD-ROM yang tadinya menempati drive D:\ menjadi
drive E:\. Permasalahannya, saat sistem operasi membutuhkan file
instalasi dari sistem operasi aslinya, sistem operasi tersebut terus
membaca dan mencari file instalasi pada drive D:\.
Untuk menghindari agar sistem operasi tidak mencari pada
drive D:\, Anda dapat mengubah setting registry dengan mengklik
Start>Run lalu ketik regedit. Cari key HKEY_LOCAL_MACHINE\
Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Setup. Di sana
terdapat banyak path yang menunjukkan lokasi sebelum Anda
memindahkan drive CD-ROM. Carilah path yang sering mengalami
error dan ubah path-nya menuju ke drive yang benar.
Harap dicatat bahwa mengubah setting registry penuh resiko,.
Sebaiknya Anda mem-backup setelan registry Anda sebelum
mencoba trik ini.
tambahan, ataupun mengubah drive CD-ROM Anda. Misalnya
ketika Anda memasang harddisk baru pada komputer Anda dan
CD-ROM yang tadinya menempati drive D:\ menjadi
drive E:\. Permasalahannya, saat sistem operasi membutuhkan file
instalasi dari sistem operasi aslinya, sistem operasi tersebut terus
membaca dan mencari file instalasi pada drive D:\.
Untuk menghindari agar sistem operasi tidak mencari pada
drive D:\, Anda dapat mengubah setting registry dengan mengklik
Start>Run lalu ketik regedit. Cari key HKEY_LOCAL_MACHINE\
Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Setup. Di sana
terdapat banyak path yang menunjukkan lokasi sebelum Anda
memindahkan drive CD-ROM. Carilah path yang sering mengalami
error dan ubah path-nya menuju ke drive yang benar.
Harap dicatat bahwa mengubah setting registry penuh resiko,.
Sebaiknya Anda mem-backup setelan registry Anda sebelum
mencoba trik ini.
Langganan:
Postingan (Atom)